.Oleh: Muhammad Said / Fakultas Syari'ah. Ekonomi Syariah IV/ ISID Gontor Kampus Siman 1434 H
Pendahuluan
Adam Smith
(1776) dengan hasil pemikiran beliau yang ia bukukan dengan judul buku “The
Wealth of Nations” yang telah menjadi buku rujukan dunia sebagai akar pikiran
terbentuknya suatu sistem perekonomian yang akan membangun tingkat perekonomian
suatu Negara.
Jika kita
melihat kebelakang, dimana yang menjadikan untuk lahirnya suatu sistem baru
dalam perekonomian yang didasari dari
hasil pemikiran Adam Smith ini, ternyata telah terjadi krisis besar-besaran di
daratan biru Eropa. Itu disebabkan gagalnya sistem yang di sebut “Merkantilisme”
dimana manusia itu dianggap sebagai makhluk yang serakah, egois, boros, dan
lain sebagainya, yang menjadikan negara mengambil peran dalam mengendalikan
perekonomian suatu negara. Paham Merkantilisme inilah yang dianggap
gagal oleh Adam Smith dalam membangun perekonomian, terlebih lagi telah
terbuktinya kegagalan pada sistem tersebut di Eropa.
“The General
Theory of Employment, Interest, and Money” Jhon Meynard Keynes (1867)
merupakan penyempurnaan sistem kapitalis dalam menghadapi krisis Eropa.
Kebobrokan Sistem Kapitalis
Teori yang dihasilkan Adam Smith, beliau
berfikiran bahwa negara atau pemerintah tidak perlu ikut campur tangan dalam
menangani perekonomian negara tersebut. “Laissez Faire” / “Infisible
Hand” inilah teori yang sangat
terkenal yang dihasilkan beliau, yang artinya “biarlah mereka bekerja sendiri”
yang dimaksud dengan biarlah mereka bekerja sendiri yaitu, biarlah mekanisme
pasar itu bekerja dengan sendirinya, tidak perlu adanya campur tangan
pemerintah dalam mengatur segmentasi mekanisme pasar dalam perekonomian. Bahkan
jika terlalu banyak campur tangan pemerintah dalam perekonomian negara, maka
yang terjadi bahwa pasar akan mengalami distorsi, yaitu ketidak-efesienan dan
ketidak-seimbangan pasar.
Dalam pelajaran mikro ekonomi disana ada yang
namanya teori klasik; yaitu teori yang dipelopori Adam Smith – David Richard.
Yang mana masalah ekonomi terdiri dari 3 masalah; produksi, konsumsi, dan
distribusi. Namun, ke-tiga permasalahan ini dapat terselesaikan dengan
sendirinya dalam suatu mekanisme pasar. Misalnya; kebutuhan manusia akan bahan
pokok beras. Jika terjadi suatu kelangakaan beras pada suatu daerah, maka maka
secara otomatis harga beras tersebut akan melonjak, karna manusia adalah
sebagai makhluk yang serakah dan egois (menurut anggapan Adam Smith) maka akan
banyak petani yang akan bertani padi tanpa harus disuruh oleh pemerintah untuk
menananm padi. Dan akibatnya karna beras kembali banyak dipasar (tidak lagi
langka) dan menyebabkan kestabilan kembali harga beras tersebut. Inilah yang
dimaksud Infisible Hand (tangan ghaib) menurut Adam Smith, mekanisme
pasar bekerja sendiri tanpa campur tangan pemerintah.
Namun, jika kita lihat sistem kapitalis ini di
Indonesia, apakah mungkin dapat membangun perekonomian negara ini?, mungkin
sistem kapitalis terlihat maju dan berkembang di dunia barat, tapi kenyataannya
apakah sistem ini sekokoh dan sekuat itu dalam membangun perekonomian?
Sebelum jauh kedalam, dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan diatas kita perlu tahu terlebih dahulu apa itu definisi
ekonomi? Dalam bukunya Sadono Sukirno “Teori Ekonomi Mikro” ekonomi merupakan
segala usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya guna mencapai kemakmuran
bersama. Dalam kata terakhir ini perlu diberi garis bawahi “kemakmuran
bersama”, ekonomi ini merupakan strategi untuk menciptakan kesejahteraan,
kemakmuran, kemajuan, suatu daerah atau negara, bukannya individual. Sistem
yang dipelopori Adam Smith ini perlu diberi tanda tanya besar. Pasalnya, beliau
menganggap bahwa jika setiap individu menggali kekayaannya masing-masing, maka
dari situlah akan terciptanya kemajuan perekonomian negara. Realitanya mereka
yang memiliki modal akan semakin kuat, dan yang kurang atau bahkan tidak
memiliki materil justru akan tertindas dan tidak bisa menggali kekayaannya
karna dipermainkan oleh para kapitalis (pemilik modal).
Dalam penuturan yang di presentasikan CEISMICC
(Central for Islamic Studies on Mind Invasion, Civilization and Conspiracy)
mereka memaparkan bahwa sistem kapitalis ini merupakan suatu “sistem dajjal”.
Yang mana setiap negara dikenalkan dengan sistem kapitalis ini, dan semua bank
di sentralkan pada sebuah bank sentral PBB agar dapat terperangkap dan
bergantung pada setiap keputusannya dan
akhirnya berputar-putar pada lingkaran syaitannya yang berdalih untuk
mengontrol moneter agar menjaga keseimbangan keuangan yang ada di dunia.
Menurut Prof. Adam Weishput, beliau merupakan tokoh gerakan Zionis yang
berambisi mendirikan suatu pemerintahan dunia (one world goverment), “
pemerintahan dunia dapat dicapai bila dilakukan penghapusan agama di muka bumi,
kecuali paham setan (abolition of all religion, except satanism)”,
kata-kata ini dikutip dari pemaparan presentasi CEISMICC.
Kesimpulan
Sistem kapitalis yang terlihat kokoh dan
berkembang ini ternyata jauh lebih rapuh dengan sistem perekonomian Rasulullah
SAW. yang telah beliau aplikasikan pada perekonomiannya saat di kota Madinah.
Krisis yang terjadi di Amerika Serikat (U.S.) ternyata jauh lebih tragis dan
mengenaskan berkali-kali lipat dibandingkan dengan krisis terbesar yang pernah
terjadi 1990-an di Indonesia. Krisis terberat yang pernah di alamai Indonesia
tidak sampai mengakibatkan masyarakat penduduknya mati kelaparan seperti yang
terjadi pada krisis yang terjadi di (U.S.) Amerika Serikat.
Lalu apakah sistem ekonomi kapitalis ini
membangun? Ataukah malah sebaliknya?. Itulah yang harus dipirkan matang-matang oleh
ekonom-ekonom muslim untuk mengembalikan sistem perekonomian Madinah pada
dewasa ini jika tidak ingin menjadi domba-domba para kaki-tangan kapitalis
(pemilik modal).
Institut Studi Islam Darussalam Gontor Kampus Siman
6 April 2013
Referensi:
· Rahardja, Prathama dan Mandala Manung. Teori Ekonomi Mikro : Suatu
Pengantar. 2002. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia –
Jakarta.
· CEISMICC (Center for Islamic Studies on Mind Invansion, Civilation
and Conspiracy) presentation.
·
Case, Karl E. dan Ray C. Fair. Principles of Economics.
www.prenhall.com/casefair.
0 comments:
Post a Comment